Saya pegang kata-katanya sebagai peringatan pada saat-saat semangat juang menurun. Saya akur masa terus berlari, tak mungkin ia menanti kita kalau kita lambat. Sesekali bimbang juga akan ada tangan yang akan menghalang atas alasan apa pun.
Menggunakan sepenuh peluang dan masa yang ada yang Allah beri walau ada sedikit sebanyak kesulitan, ia tetap berjalan.... alhamdulillah ia cukup memberi kesan yang mendalam dalam kehidupan. Manisnya berdaawah hanya dapat dirasakan apabila turun ke medan bukan duduk dikerusi empuk atau bicara dicorong pembesar suara saja.
Kini, dalam situasi yang penuh persoalan kata-kata ustz Fadhil terngiang-ngiang di fikiran. Memohon bimbingan yang sempurna dari Allah Yang Maha Pemberi Hidayah ... agar tiada tindakan yang tersasar menjadi fitnah. Masih mencari destinasi mencurah bakti menyempurnakan misi yang masih jauh .... masih merayu kepada Ilahi agar diberi peluang sekali lagi.
Allah penentu segalanya.... kita perlu menjadi air sungai yang tetap lalu walau dihalang batu. Menjadi penghaus dahaga, mendinginkan kepanasan. Tidak seperti air laut yang sering bertukar menjadi badai. Allahuakbar. Rabbi yassir wala tu'assir.