TEMAN SEJATI


posted by Martinelli Hashim

No comments

بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ


Kata orang alam dan kehidupan memaparkan  pengajaran yang tidak terbilang. Pahit dan manis, cemas dan bahagia saling silih berganti adakalanya terlalu pantas pertukarannya.

Dalam bahagia, Allah turunkan kesedihan. Kita berdiri, ruku dan sujud kepadaNya memohon ampun dan meminta kembalikan kebahagiaan yang hilang.

Dalam cemas, Allah berikan kelegaan. Kita sujud merendah diri tanda kesyukuran dan kita memohon agar ia berkekalan.

Dalam bahagia, sedih, cemas dan lega, kita umpama bayi kecil dalam pangkuan ibu, tidak punya upaya kecuali menanti belas kasih sang ibu untuk mendapat perlindungan  untuk terus hidup. Kita sesungguhnya memang tidak punya upaya tanpa perlindungan dari Yang Maha Pengasih.

Allah tahu apa yang terbaik untuk makhluknya maka kita diuji. Tetapi adakalanya kita masih mendesak. Kita terlupa ajaran Allah bahawa disebalik ujian itu ada rahmat yang amat besar. Disebalik yang kita benci itu ada kebaikan yang tidak ternilai harganya. Di sebaik kesusahan itu ada kesenangan yang ditangguhkan

Sang bayi tidak tahu apa yang harus dilakukan kecuali menangis. Sebagai insan dewasa kita diajar apa yang harus dilakukan tetapi kita masih menangis.

Di saat2 begini kita perlukan teman untuk membantu memberi peringatan. Adakalanya teman itu tidak perlu berkata walau sepatah tetapi wajah simpatinya sudah cukup mengurangkan beban yang ditanggung.

Teman.... suatu  yang penting dalam kehidupan manusia.

Kata orang, teman yang baik itu dikala kita berada dipuncak kejayaan, dia berani bersuara memberikan nasihat yang mungkin pahit untuk didengar, mencabar ego, mencantas kelalaian.

Teman yang baik itu mendekatkan kita kepada Allah, menjauhkan kita dari murkaNya.

Teman yang baik sukar dicari dan sukar dibuang. Sayangnya tidak bersyarat, bencinya tidak berdendam. Hadirnya membawa bahagia, perginya membawa rindu kita bersama.


Leave a Reply

Pandangan anda amat dihargai