Sedih melihat banyaknya pertelingkahan antara sesama Islam termasuk mereka yang berada dalam jalan daawah. Kita sering lupa adab apabila kita berbeza.
Tiba-tiba teringat kembali perkara-perkara yang sering diulang-ulang dalam usrah masa saya muda dulu iaitu wasiat Hassan Al-Banna.
10 Wasiat Asyahid Hasan Al-Banna kepada penggerak daawah (disalin dari sebuah blog yang saya terhilang alamatnya) :
- Bangunlah segera untuk melakukan sholat apabila mendengara adzan walau bagaimanapun keadaanmu.
- Baca, Telaah dan dengarkan Al-Quran atau dzikirlah kepada Allah dan janganlah engkau membazirkan waktumu dalam menyelesaikan masalah yang tidak bermanfaat.
- Bersungguh-sungguhlah untuk bisa berbicara dalam bahasa Arab dengan fasih.
- Jangan memperbanyak perdebatan dalam pembicaraan sebab ia tidak akan mendatangkan kebaikan.
- Jangan banyak tertawa sebab hati yang selalu berkomunikasi dengan Allah (dzikir) adalah tenang dan tenteram.
- Jangan banyak bergurau karena umat yang berjihad tidak berbuat kecuali dengan bersungguh-sungguh.
- Jangan mengeraskan suara di atas suara yang diperlukan pendengar, karena hal ini akan mengganggu dan menyakiti orang yang mendengar.
- Jauhilah dari membicarakan keburukan orang lain atau pertubuhan lain atau melukai perasaan orang lain dalam bentuk apapun. Usah berbicara kecuali yang baik.
- Berta’aruflah dengan saudaramu yang kalian temui walaupun dia tidak meminta, sebab prinsip dakwah kita adalah cinta dan ta’awun (kerja sama).
- Pekerjaan rumah kita sebenarnya kesuntukan waktu, maka manfaatkanlah waktu yang ada dan apabila kalian mempunyai sesuatu keperluan maka sederhanakanlah dan percepatlah untuk diselesaikan.
Pesannya lagi:
Dari tulisan saya:
Pesan Imam Hasan Al-Banna masih relevan. Anak-anak muda yang bergiat dalam jalan dakwah perlu faham bahawa kita baru saja melewati zaman yang dipanggil ledakan informasi. Kita lemas apaila tidak pandai berenang di dunia informasi itu.
Di depan kita kini adalah zaman yang dipanggil, 'The Age of Inteligence." Iaitu zaman Bijak. Ummah akan hancur sekiranya anak muda tidak bersedia. Anak muda kita akan tenggelam dalam Zaman Bodoh sekiranya kita gagal mebawa mereka ke Zaman Bijak itu.
Perpecahan jemaah adalah suatu malapetaka ummah. Taksub kepada kumpulan akan menutup minda, membunuh jiwa merdeka dan menghiris ukhwah sebenar sesama seagama. Kita tidak mengejar 'group victory' tetapi membina 'ummatic victory'. Apakah bukan dosa namanya berlaku tidak adil kepada rakan seagama dengan mengenepikan mereka yang berlainan fikrah semata-mata dia dari jemaah berbeza. Kita terlalai dari memahami erti sebenar taaruf dan ukhwah. Daawah itu inclusive bukan exclusive. Kita mendekati bukan membina jurang. Kita lupa wahdatul aqidah lebih utama dari wahdatul fikr. Jemaah yang berbagai nama itu hanya uslub, tunjangnya adalah shariat. Berbaik sangka, mencintai sahabat itu termasuk dalam shariat dan berdosa jika dilanggar.
ARTIKEL BERKAITAN
1. DI MEDAN JIHAD INI
2. JANGAN GADAI UMMAH
3. DUNIA BUKAN MILIK KITA
4. MENJEJAK MUJAHID TULIN DI TAMAN ILMU DAN BUDI
5. KITA YANG DIANCAM DOSA
6. SEBUAH KESAYUAN
7. MAHASISWA YANG TIDAK DAYUS
8. KALAU BUKAN KITA SIAPA LAGI?
9. MINDA YANG TERKUNCI
10. PEJUANG MUDA DI TAMAN ILMU DAN BUDI
11. BERDAAWAH DI SINI KETIKA INI
12. DI SAAT MEREKA BERGELUMANG DOSA
13. BUANG BAYI?
14. LAUNGAN AZAN DI RUMAH PANJANG
15. ZINA YANG BERLELUASA
16. JIWA YANG TENANG
assalam. mana dpt ni ya? apa pun artikel ni sgt bagus. barakallah...