Archive for September 2014
posted by Martinelli Hashim
Serasa ingin bertanya kepada sang helang bagaimana mampu ia terbang melayang diudara penuh kehebatan.... kepada sang semut, bagaimana mungkin badannya yang kecil mampu membawa beban berat untuk sang ratu penuh setia .... kepada sang angsa putih di kolam bagaimana hujan yang lebat tidak meninggalkan walau setitis air di badan. Keindahan dirinya menyejukkan mata yang memandang.
Tentu saja mereka menjawab,
"Kami akur kepada hukum alam yang ditentukan oleh Rabb kami."
Mungkin juga mereka menjawab,
"Hanya manusia yang tidak berfikir. Diberikan akal tetapi tidak digunakan sebaiknya. Diberikan tenaga tetapi tidak dirasakan menfaatnya. Diberikan dunia tetapi tenggelam di dalamnya. Diberikan syurga tetapi tidak mendekatinya"
Ingin menjadi helang pada saat diri terasa lemah, menjadi semut pada saat bangga mengotori hati, menjadi angsa pada saat gulana singgah dalam kehidupan. Namun hakikat diri tetap manusia yang punya rasa, punya keinginan dan punya tanggungjawab keinsanan.
Akur akan ada batas tenaga, ada had usia. Memerlukan kasih sahabat pengingat diri di kala tersesat. Tidak mampu hidup tanpa kasih Ilahi dan tidak mahu mati tanpa iman yang mencukupi.
posted by Martinelli Hashim
Kenangan di Montreux Switzerland |
Mereka yang punya jiwa dan jiwa itu sentiasa dicuci dengan zikrullah sehingga mulut terkunci untuk mengeluh resah. Mereka yang punya kaki yang sudah terpacu menongkah redho Allah sehingga langkah tidak lagi kecundang berjalan di titi kehidupan yang sempit. Mereka punya tangan yang sentiasa terhulur untuk menyumbang sehingga tidak tertadah lagi mengharapkan rezeki yang berlebihan......
Hati mereka diselimuti rasa qana'ah, dunia diletakkan di tapak kaki.
Manusia yang baik, aura mereka ibarat magnet menarik manusia lain melakukan kebaikan, menolak jauh kejahatan.
Jadikanlah kami seperti mereka.
posted by Martinelli Hashim
Time runs so fast. It was just like yesterday that we met. We were in our primary school, went on to secondary school, studying in the same class, learning from the same teachers, shared erasers and pens, rulers with lots of pictures pasted on them. We even sipped iced syrup from the same glass, eat nasi lemak using the same spoon, laughed our hearts out over small jokes.
Sekolah Rendah Kg. Baru, K.L, Sekolah Perempuan Jalan Ipoh and Methodist Girls' School K.L were where the memories created.
It was just like yesterday when we opened our ears to hear what our friends had to say on their crushes. We hugged each other during bitter times. We exchanged autographs with fancy writings on them, "I have a pen, my pen is blue. I have a friend, my friend is you.", "Forget Me Not." "You may be gone from my sight, but you'll never be gone from my heart." ...... signed, your friend, S.W.A.L.K (Sealed With A Loving Kiss.... )
Those were the days when friendship was built when all of us were nobody, no ranks, no wealth..... true friends who love each other unconditionally.
Sekolah Rendah Kg. Baru, K.L, Sekolah Perempuan Jalan Ipoh and Methodist Girls' School K.L were where the memories created.
It was just like yesterday when we opened our ears to hear what our friends had to say on their crushes. We hugged each other during bitter times. We exchanged autographs with fancy writings on them, "I have a pen, my pen is blue. I have a friend, my friend is you.", "Forget Me Not." "You may be gone from my sight, but you'll never be gone from my heart." ...... signed, your friend, S.W.A.L.K (Sealed With A Loving Kiss.... )
Those were the days when friendship was built when all of us were nobody, no ranks, no wealth..... true friends who love each other unconditionally.
Things changed when we had to go through different journeys. Each of us took different routes . We didn't see each other. Each one was destined as what Allah has decided.
Today, after almost 4 decades suddenly those memories become fresh when we meet again...just us, putting aside other things for a while. We recalled back the jokes, shared each others' love stories which we missed to hear before. Listened to the love songs that made us dreaming away....The best reunion ever.
Down the memory lane ...... Subhanallah ..... that friendship gets stronger and the hugs are warmer. Thanks my friends.... friends are forever.
posted by Martinelli Hashim
Terjumpa video ini yang dibuat beberapa bulan sebelum saya meninggalkan CENSERVE. Sepanjang jalan kenangan menyantuni mereka yang memerlukan,
Dua puluh tahun tiga membimbing anak-anak muda menghadamkan nilai kemanusiaan. Tujuh belas tahun darinya membina CENSERVE bersama mereka mengotori tangan mensucikan hati bagi memaknai hidup anugerah Ilahi. Ke gunung sama di daki, ke lurah sama kami turuni. Tiada keluhan walau seribu keperitan yang dilalui kerana di hati hanya mendambakan redho dan rahmat agar usaha yang sedikit mendapat curahan barakahnya.
posted by Martinelli Hashim
Saya katakan kepadanya,
"Carilah ilmu agar kita tidak mudah ditipu dunia. Ilmu didatangi, ia tidak mendatangi. Batasnya langit yang luas, syaratnya usaha yang keras. Dengannya tiada gunung yang terlalu tinggi untuk didaki, tiada laut yang terlalu dalam untuk diselami.
Perjalanan hidup kita panjang. Kita akan jatuh dan bangun mengikut takdir Ilahi. Sesekali akan bertemu dengan mereka yang menyakiti, yang berjanji lalu memungkiri, yang beramanah lalu memecahkannya. Yang pasti saat kita tabah dan menyerah kepadaNya mereka akan diadili seadil -dilnya. Kesusahan itu hanyalah kesenangan yang tertangguh. Dahulukan redho Allah dari redho manusia. InshaAllah anakanda akan selamat."
Pagi tadi kami menghantarnya ke KLIA untuk meneruskan pengajian di seberang benua...berurailah lagi airmata antara kami yang saling mengasihi.... Semoga anakanda Syakirah Azami tetap tabah dengan segala dugaan dan cabaran meniti cita-cita membawa obor kejayaan untuk ummah.
"Carilah ilmu agar kita tidak mudah ditipu dunia. Ilmu didatangi, ia tidak mendatangi. Batasnya langit yang luas, syaratnya usaha yang keras. Dengannya tiada gunung yang terlalu tinggi untuk didaki, tiada laut yang terlalu dalam untuk diselami.
Perjalanan hidup kita panjang. Kita akan jatuh dan bangun mengikut takdir Ilahi. Sesekali akan bertemu dengan mereka yang menyakiti, yang berjanji lalu memungkiri, yang beramanah lalu memecahkannya. Yang pasti saat kita tabah dan menyerah kepadaNya mereka akan diadili seadil -dilnya. Kesusahan itu hanyalah kesenangan yang tertangguh. Dahulukan redho Allah dari redho manusia. InshaAllah anakanda akan selamat."
Pagi tadi kami menghantarnya ke KLIA untuk meneruskan pengajian di seberang benua...berurailah lagi airmata antara kami yang saling mengasihi.... Semoga anakanda Syakirah Azami tetap tabah dengan segala dugaan dan cabaran meniti cita-cita membawa obor kejayaan untuk ummah.