Budi Kita


posted by Martinelli Hashim

No comments

Masa remaja memerhati sikap dan cara orang dewasa untuk diikuti.... Perjalanan mencari Qudwah Hassanah dari Rasulullah saw dan mencari panduan dari mereka yang alim lalu ditampalkan dalam hati untuk dicerna dalam kehidupan.
Kitab dijunjung, adat digenggam meneroka jalan yang baik agar tidak bertentangan dengan nilai mulia seorang khalifah Allah yang menaggung amanah.
Masa dewasa memerhati diri agar tiada yang tidak elok untuk anak-anak ikuti nanti. Mata mereka melihat, telinga mereka mendengar dan hati mereka menghadam. Biarlah mereka belajar yang elok dan molek saja dari kita.
Kini diusia senja menggeleng kepala melihat mereka yang bergelar-gelar Profesor, Dato', Dr pendidik anak bangsa bermuamalah secara kasar, beretika sifar dengan orang biasa, mengharapkan orang lain mempertuankan dia ...... budi yang terlalu rendah untuk dimuliakan hatta dengan panggilan 'saudara' atau 'encik' sekalipun ....malanglah anak bangsa yang didik oleh manusia seperti ini.
Duhai anak-anak akhlak buruk itu usah ditiru.
Gelaran sering membawa kepada kesombongan sedangkan ia tiada nilai apa di mata Allah. Yang bergelar atau tidak bergelar akan dipanggil gelaran 'arwah' setelah terpisah nyawa dari badan.
Masa hidup disebut
"Dengan hormatnya mengalu-alukan ketibaan YBhg Dato/Prof/Dr ...."
tetapi sesudah nyawa tiada lagi di badan orang akan hanya menyebut,
“Jenazah sudah sampai ..... "

Leave a Reply

Pandangan anda amat dihargai